Jumat, 15 September 2017

S A H A B A T PERJALANAN

Hari bergati hari, semua terlewati begitu saja, aku tak memikirkan begitu banyak hal, bagiku tahun-tahun ini, aku hanya ingin menjalaninya dengan cara yang sederhana, hanya melalui hari, menghabiskan waktu dengan jadwal yang telah tersusun rapi, ya walaupun masih bisa di gangu leh jadwal lainnya namun tetap berproses pada rana yang sama, yah maksudku adalah hanya menjalankan tugasku dengan berbagi ilmu pada orang lain, lalu menambah pula pundi-pundi ilmu baru untukku, ok aku percaya kalian sekarang paham tentang hal sederhada apa yang sedang aku lakukan.

Dalam perjalan ini, tentu ku tak benar-benar sendiri, iyya, itu karena aku tetaplah seorang manusia, yang juga makluk sosial yang tentu saja butuh bersosialisasi dengan orang-orang sekitarku dimanapun aku berada. 2 tahun belakangan ini tentu saja duniaku masih bercerita tengang sekolah dan kampus. setiap hari, dalam perjalanan ini, ada banyak orang yang juga aku temuai, dan ku sebut mereka teman dan sahabat perjalanku. Mengapa? ada banyak hal yang mereka bagi denganku, ahhh tentu saja bukan semata-semata berupa materi, hal yang lebih berharga dari sekedar materi yang dapat habis dalam waktu sekejap, ini berbeda, yang selalu mereka berikan adalah pengalaman yang luar biasa yang memberiku pelajaran moril yang luar biasa, menjadikan diriku menjadi seseorang yang lebih baik lagi kedepannya.

Aku tak ingin menghujat setiap pemberian mereka, sekalipun tak semua hal yang mereka berikan adalah hal manis, tetap saja terima kasih terkadang hal-hal pahitpun bisa berubah menjadi kenangan manis, iyya manis ketika kita mampu berdamai dengan hal-hal pahit itu. Memeluk erat semuanya dalam kenangan, percaya atau tidak semua waktu yang telah terlewati kelak akan menjadi hal-hal yang akan kita rindukan.

Aku selalu suka berteman dengan mereka yang usianya terpaut beberapa tahun di atas ku, menurutku, ada banyak hal yang hal yang sering mereka bagikan tentang potongan-potongan perjalanan hidup, mungkin bagi sebagian orang itu tak bermakna, namun percayalah pada saat-saat tertentu kau akan menemukan bahwa setiap hal yang kau pungut dalam perjalanan ini akan benar-benar mejadi bekal kehidupanmu kelak, membantumu menyelesaikan hal-hal yang akan kau hadapi kelak di masa depan.

terimaksih, telah menemani ku dalam perjalan panjang ini, lelahku hilang, sebab kalian selalu menjadi teman pengusir sepi kala rindu akan kampung halaman itupun datang menghampiri, kalian selalu tahu, hal terbaik untuk mengubah rindu menjadi sesuatu yang lebih bermakna dan menyenangkan untuk di lakukan.

"Hargai siapa dan apa pun yang pernah datang dan hadir dalam hidup, sebab tanpa mereka kau akan berkawankan sepi dan rindu tak berujung"

 

Kamis, 08 Juni 2017

Ikhlaskan

Senja berwarna jingga, seolah melukiskan pilu, memanggil kenangan, kenangan sedih, bahagia berujung haru, sebab rindu yang tak mampu untuk di sekap erat dalam memori.

Hari ini ada banyak hal yang terjadi, rupanya ada dukungan positif dari orang-orang terkasih, sayang raguku telah ada pada ambang batas, ini bukan pertama raguku seolah memuncak akan kata dalam kalimat yang kau sampaikan.

Ragu, ragu itu kini benar-benar telah bulat dalam sebuah keyakinan yang seolah tak akan tergoyahkan lagi, aku..! Aku lelah, lelah dengan rindu yang tak mampu ku pecahkan heningnya, lelah dengan memori yang kuputar lalu ingin ku benarkan dengan rasaku sendiri, aku telah menjadi sosok egois, bukan untukmu! Itu tentang diriku.

Beberapa waktu yang lalu, saat aku pertama merasa ada yang salah tentang diriku kepadamu, berkali-kali aku menyukaimu, sebanyak aku menyukaimu, sebanyak itu pula aku ingin lari dari mencinta mu, kau bertanya mengapa? Sebab untuk mencintamu aku akan banyak berkorban, pengorbanan yang mungkin tak akan pernah di pahami oleh laki-laki sepertimu.

Kau tahu, sejak aku memiliki perasaan itu, ingin aku berbisik lembut di telingamu, ahh tapi rupanya, telingamu terlalu sibuk untuk hanya sekedar mendengar bisikan lembutku, ku coba tatap binar matamu, lalu berusaha menyapa hatimu, namun tak bisa, rasanya matamu terlalu banyak hal yang ia focuskan, lalu dian dan menanti yang bisa ku lakukan, melihatmu dari jarak itu, lalu mendengar celotehmu, tak mengapa itu karna aku percaya cintamu. Dan berpikir hanya berada di sampingmu sudah cukup bagiku, hingga saatnya aku pergi, aku ingin kau tahu tentang semua itu, namun kau harus tahu ketika saat itu tiba, perasaan itu telah menjadi cerita di antara kita, percayalah padaku itu hanya akan menjadi rentetan cerpen tak berarti lagi.

Aku memilih pergi, setelah dalam waktu yang begitu panjang, mencoba bertahan, mencoba ada untuk mu, namun kaupun tak mampu melihatnya, maka biarkan ini hanya menjadi kisahku, aku akan memeluk kisahku dalam damai, yahh sama seperti mu yang menyibukkan mata dan telingamu untuk hal yang ada di seberang sana maka ku rasa sudah waktunya aku beranjak dari sisimu, menemani sisi yang telah lama menanti agar aku ada di sisinya.

Sama sepertimu yang menukan seseorang yang terbaik dalam hidupmu dan pantas untuk kau perjuangkan maka seperti itulah aku. Aku berhenti berada di sisimu aku menyerah, sebab rasanya sudah waktunya aku beranjak, beranjak untuk membuka hati untuk lelaki yang selama ini pun menemani dalam rentetan kisah rinduku padamu, dia, mungkin dia, dialah yang terbaik untukmu...


Ku tutup perjalanan, kurasa telah tiba waktunya untuk mengikhlaskannya, cukup sampai di sini, dan aku berhenti.

Selasa, 06 Juni 2017

Setelah waktu berpaling

Waktu memang tak bisa di tebak, sesulit aku menebak kata-kata yang kau rangkai dalam kalimat-kalimat panjangku.

Aku berhenti, kau tahu itu pilihan yang ku lontarkan, berhenti bukan berati aku menyerah, sebab aku punya tuhan Yang Maha membolak-balikan hati, yah hingga aku menulis tulisan ini, aku telah berpikir banyak, tak ada guna jika pun aku ingin berhenti sebab rasanya, rasaku tak ingin beranjak darimu, memecah mesteri dari rangkaian kata-kata itu, sulit tapi mungkin itu bukan sekedar tulisan berupa kata-kata dalam kalimat, tapi itu rasa, rasa yang hanya dapat dimengerti dan dipahami oleh rasa pula.

Beberapa waktu lalu, menulis mungkin akan segera berakhir, namun aku salah, aku tak bisa, rasaku membuatku tak mampu berhenti menulis kata dalam kalimat, meski rasa takkan mungkin dapat di pahami oleh kalimat, tapi itulah aku.

Sudahlah, hal yang ingin kusampaikan adalah terus sajalah kau begitu, itu hak mu, egois jik aku datang dan merusak seluruh khayal imajinasimu, menghancurkan mimpi-mimpi tentang cintamu, sebab mungkin itu bukan aku.

Kau tahu, hal termanis yang kulakukan untuk cinta adalah tetap diam dihadapanmu, menerima setiap cerita-cerita cintamu, meski terkadang ada perih yang diam-diam menyelinap di relung hati kala mendengar kisah-kisah cinta yang kau ceritakan, namun siapalah aku ini di hadapanmu, hanya senyum yang bisa ku tampakkan, tulus, sebab turut merasakan bagian dan sedihmu di setiap bagian cerita yang kau ceritakan sudah cukup membuatku bahagia, setidaknya ada hal kecil tentang kepingan kehidupanmu yang ingin kau bagi padaku, jauh dari sebuah kisah tapi rasalah yang kau bagikan bagiku, sekalipun itu menikam perasaanku, tak mengapa aku bahagia.

Kau tahu, saat hujan, iyya hujan yang selalu kau sebut sebagai pengantar kenangan setelahnya berlalu, kau tahu tepat seperti itulah hal kurasakan, semua tentang kau, masih tentang kau dan tak berubah seberapapun aku ingin lari, baik tak mengapakan jika aku hanya bisa dengan jarak sejauh ini, seperti yang selalu ku katakan ada jarak di antara kita meski rindu telah tertumpuk dan menggunung, aku sadar merinduimu bukanlah hak ku jadi biarkan aku di sini menikmati jarak pencipta rindu yang bahkan pernah tersampaikan oleh kata dalam kalimat.

Hari ini, kuputuskan untuk tetap merinduimu, merinduimu dalam setiap doa-doa di sujudku pada Rabb-ku Sang Pemilil hati, menyemogakan kau dalm setiap doaku, tapi tetap saja jika itu bukan kau, maka tak mengapa, mungkin ada yang lain yang lebih baik untukku (ikhlaskan) dan kurasa kaupun sama, kaupun menemukan sosok terbaik untuk hidupmu, sampai jumpa, sebab aku telah kembali, kembali menjadi diriku yang mencinta dalam jarak yang tak mampu menguntai rindu dalam rasa tapi hanya dalam kata.

Rabu, 31 Mei 2017

Senyap

Rasanya rindu yang kau ceritakan kemarin begitu mengesankan, membuatku berpikir bahwa kaupun memiliki rasa yang sama, (merindu) namun lagi dan lagi seperti biasa tetap saja aku tak mampu menebakmu, kau terlalu rumit untukku terka.

Terkadang aku berpikir, tentang apa yang terjadi di antara kita, dari mana ini semua berawal dan siapa pula yang membuat semua ini dapat terjadi, sejujurnya ini menjadi sulit untukku, sebab kau berbeda, yah berbeda, caramu menyapaku, tak sama, kau membatasi ruang berbagi di antara kita, entah aku tak tahu apa yang membuatmu bersikap seperti itu. Kau tahu?? Jika kau tak mencipta jarak aku tak akan serindu ini, iyya rindu yang setiap saat ingin aku lari darinya, rindu yang selalu membuatku lelah harus berhadapan dengannya, sebab rindunya membuatku ragu, ragu sebab aku tak pernah tahu tentang perasaan yang kau miliki untukku.

Dan hari ini, tanpa perlu kau beritahu sekalipun aku tahu, sebab rasa tak pernah bohong, senyap seketika, ruang hatiku seketika terasa hampa, sesak, kau rasanya baru saja kemarin kau kabarkan rindu, lalu sekarang kau memberitahu ku seolah kau  akan pergi??? Kau begitu rumit untukku terka, seperti sebuah teta teki yang sangat sulit untuk di tebak. Ahh sudahlah biarkan malam ini rinduku bertemankan senyap yang telah kau sugukan malam ini,bersama hujan yang mengembalikan semua kenangan.

Kau, tidak bisakah kita seperti dulu, berbagi cerita kita, meski itu hanya lelucon atau hal-hal konyol yang kau miliki, aku suka mendengarnya, dengan cara itu aku melepas rinduku padamu, aku tak butuh untuk benar-benar memilikimu"meski ingin" tapi aku lebih suka melihatmu tersenyum bahagia bersama seseorang yang mencintaimu seperti kaupun mencintainya, tak apa aku hanya butuh setidaknya kau tetap menjadi seseorang yang ku kenal dan selalu bebagi denganku, menjadi sahabatpun itu sudah sangat cukup, bukan begitu?? Ah kurasa kau paham maksudku!!!

Sampai jumpa rindu, ku harap ketika kita bertemu, aku bisa membaca tatap matamu dengan baik, agar aku mengerti tentang rinduku.


S A H A B A T PERJALANAN

Hari bergati hari, semua terlewati begitu saja, aku tak memikirkan begitu banyak hal, bagiku tahun-tahun ini, aku hanya ingin menjalaninya d...