Selasa, 31 Januari 2012

kewajiban kaum wanita berjilbab


Saudariku, berjilbablah sesuai ajaran Nabimu !

Islam adalah ajaran yang sangat sempurna, sampai-sampai cara berpakaianpun dibimbing oleh Alloh Dzat yang paling mengetahui apa yang terbaik bagi diri kita. Bisa jadi sesuatu yang kita sukai, baik itu berupa model pakaian atau perhiasan pada hakikatnya justeru jelek menurut Alloh. Alloh berfirman, “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu adalah baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal sebenarnya itu buruk bagimu, Allohlah yang Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui” (Al Baqoroh : 216). Oleh karenanya marilah kita ikuti bimbingan-Nya dalam segala perkara termasuk mengenai cara berpakaian.

Perintah dari atas langit
Alloh Ta’ala memerintahkan kepada kaum muslimah untuk berjilbab sesuai syari’at. Alloh berfirman, “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu serta para wanita kaum beriman agar mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka mudah dikenal dan tidak diganggu orang. Alloh Maha pengampun lagi Maha penyayang”. (Al Ahzab : 59).

Ketentuan jilbab menurut syari’at
Berikut ini beberapa ketentuan jilbab syar’i ketika seorang muslimah berada di luar rumah atau berhadapan dengan laki-laki yang bukan mahrom (bukan ‘muhrim’, karena muhrim berarti orang yang berihrom) yang bersumber dari Al Qur’an dan As Sunnah yang shohihah dengan contoh penyimpangannya, semoga Alloh memudahkan kita untuk memahami kebenaran dan mengamalkannya serta memudahkan kita untuk meninggalkan busana yang melanggar ketentuan Robbul ‘alamiin.

1.
Pakaian muslimah itu harus menutup seluruh badannya kecuali wajah dan kedua telapak tangan (lihat Al Ahzab : 59, An Nuur : 31). Selain keduanya seperti leher dan lain-lain, maka tidak boleh ditampakkan walaupun cuma sebesar uang logam, apalagi malah buka-bukaan. Bahkan sebagian ulama mewajibkan untuk ditutupi seluruhnya tanpa kecuali-red.

2.
Bukan busana perhiasan yang justeru menarik perhatian seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni, atau disertai gambar makhluk bernyawa, apalagi gambarnya lambang partai politik !!! ; ini bahkan bisa menimbulkan perpecahan diantara sesama muslimin. Sadarlah wahai kaum muslimin…

3.
Harus longgar, tidak ketat, tidak tipis dan tidak sempit yang mengakibatkan lekuk-lekuk tubuhnya tampak atau transparan. Cermatilah, dari sini kita bisa menilai apakah jilbab gaul yang tipis dan ketat yang banyak dikenakan para mahasiswi maupun ibu-ibu di sekitar kita dan bahkan para artis itu sesuai syari’at atau tidak.

4.
Tidak diberi wangi-wangian atau parfum karena dapat memancing syahwat lelaki yang mencium keharumannya. Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang wanita diantara kalian hendak ke masjid, maka janganlah sekali-kali dia memakai wewangian” (HR. Muslim). Kalau pergi ke masjid saja dilarang memakai wewangian lalu bagaimana lagi para wanita yang pergi ke kampus-kampus, ke pasar-pasar bahkan berdesak-desakkan dalam bis kota dengan parfum yang menusuk hidung ?!. Wallohul musta’an.

5.
Tidak menyerupai pakaian laki-laki seperti memakai celana panjang, kaos oblong dan semacamnya. Rosululloh melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki (HR. Bukhori).

6.
Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir. Nabi senantiasa memerintahkan kita untuk menyelisihi mereka diantaranya dalam masalah pakaian yang menjadi ciri mereka.

7.
Bukan untuk mencari popularitas. Untuk apa kalian mencari popularitas wahai saudariku ? Apakah kalian ingin terjerumus ke dalam neraka hanya demi popularitas semu. Lihatlah isteri Nabi yang cantik Ibunda ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha yang dengan patuh menutup dirinya dengan jilbab syar’i, bukankah kecerdasannya amat masyhur di kalangan ummat ini?. Wallohul muwaffiq.


(Disarikan oleh Abu Mushlih dari Jilbab Wanita Muslimah karya Syaikh Al Albani).

Tautan Artikel:

Berikut ini daftar artikel yang memiliki tautan dengan artikel di atas:
  1. Saudariku, kembalilah ke rumah…
  2. Keluarnya Wanita Dari Rumahnya
  3. 3 Pokok Ajaran Islam
  4. WARISAN NABI YANG TERLUPAKAN
  5. KIAMAT
  6. Dalaa’il At-Tauhid (50 Tanya Jawab Aqidah) Bersama Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab Rahimahullah
  7. Al-Wajiz: Bab Thoharoh (Bagian 4)
  8. Awas Musuh Dalam Selimut !
  9. Pandangan Tajam Terhadap Zikir Berjamaah
  10. Khutbah Ied

2 Komentar

1.     ella

August 24, 2005 2:32 pm
Nggak tau kenapa ya, kok banyak yang nggak mau pake jilbab (baca: jilbab yang beneran, kayak yang disebutin diatas). padahal enak lho pake jilbab.
pertama:nggak perlu takut mengalami bad hair day.nyebelin kan klo mau kuliah pagi, bangun telat karena nyelesein laporan sampe dini hari, pagi2 harus keramas trus ngeringin rambut.bukan berarti cewek berjilbab harus jorok lho!.
kedua: biasanya lebih dihormati kan jauh dari pelecehan seksual. kecuali ceweknya emang sadomasokis, suka dilecehkan, di’suit-suitin’.
omong-omong soal sadomasokis, keuntungan ketiga nih klo pake jilbab kulit lebih aman dari gangguan sinar2 matahari yang katanya bikin hitam. kalo ga pake jilbab kulit bertambah gelap, pasti ingin diputihkan lagi, ya to?, ayo cewek-cewek ngaku!. padahal pemutih itu berbahaya bagi kulit. emang putih saat ini, 5, 10, 15 tahun mendatang kena kanker kulit tau rasa!. harusnya sejak awal disadari kalo kulit orang asia emang nggak putih, beda ama ras kaukasoid.cowok-cowok juga, jangan ngiler klo lihat cewek kulitnya putih, klo besok harus membiayai untuk pengobatan kanker kulit, gigit jari lho. Seperti kata Vety Vera, yang terlalu putih jangan!,yang sedang2 saja!
keempat: apa ada yang lebih tahu tentang ciptaannya kecuali Penciptanya?. Yang mendesain rumah tentu lebih tahu apa saja kelebihan, kekurangan, dan apa saja yang dibutuhkan rumah rancangannya. Sepertinya analogi itu bisa dipakai juga pada manusia. karena Pencipta manusia adalah Allah maka apa yang telah Allah perintahkan dan apa yang dilarang olehNya, itulah yang terbaik bagi manusia sebagai makhluk ciptanNya.
Karena saya juga bukan ahli masalah dalil-mendalil akibat cekaknya pengetahuan agama, semua hanya berdasarkan pengalaman. merasakan puluhan tahun, 20 tahun tepatnya :D tanpa jilbab dan beberapa tahun memakai jilbab, pengalaman yang patut dicoba juga oleh teman-teman muslimah.rasakan bedanya!

2.     ida

October 7, 2005 9:25 am
saya baru 3 bulan ini memakai jilbab, gak seperti prasangka saya sebelumnya ternyata jilbab membuat saya merasa tenang dan free. saya masih memerlukan banyak pengetahuan tentang islam dan saya termasuk yang rajin mencari artikel tentang woman in islam. Alasan itu juga yang membuat saya membuat web sendiri ttg woman in islam. boleh dong di tengok sebentar dan diberi komentar, PLEASE…nerima kritik kok tuk kemajuan!
Jawaban Muslim.or.id:
Alhamdulillah… semoga Allah meneguhkan diri ukhti dalam menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Ukhti, yang terpenting sebelum kita berdakwah adalah memiliki ‘ILMU’, yaitu ilmu agama. Hendaknya ilmu lebih kita dahulukan sebelum kita berbuat/beramal (al ‘ilmu qobla al-qaul wal ‘amal). Dari mana kita memulai menuntut ilmu agama? jawabannya mulailah dari yang dasar dan bertahap (ta’shily). Mulailah dari belajar ilmu Tauhid, ushul fiqh, ushul tafsir, ushul hadits, dst… dan kita merujuk langsung kepada kitab-kitab ulama (langsung kepada sumbernya yang terpercaya), dan kitab-kitab ulama tentu saja berbahasa arab, untuk itu menguasai bahasa arab menjadi tuntutan bagi kita untuk mempelajarinya karena bahasa arab bukan hanya milik orang arab, akan tetapi dia adalah bahasa kaum muslimin.
Insya Allah kami (muslim.or.id) akan membuat satu link khusus belajar ilmu agama jarak jauh lengkap dengan sound dan kitab panduannya insya Allah, silahkan ukhti mengikutinya nanti insya Allah… barokallahufiik…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

S A H A B A T PERJALANAN

Hari bergati hari, semua terlewati begitu saja, aku tak memikirkan begitu banyak hal, bagiku tahun-tahun ini, aku hanya ingin menjalaninya d...